22 Sep

3 Permainan Tradisional yang Mengasah Keterampilan Anak

Setiap Anda ingin membelikan si kecil mainan, sebaiknya pilih yang tidak hanya menghibur, tapi juga membantu ia berimajinasi, memecahkan masalah, dan mengembangkan kemampuan motoriknya.

Dan ternyata, beberapa mainan tradisional juga ada yang memiliki manfaat seperti itu. Congklak, contohnya, yang kini bisa Anda beli  secara online. Sedangkan aneka permainan tradisional ini tak kalah seru karena umumnya dimainkan secara berkelompok. Lebih baik dibandingkan anak main sendiri dan sibuk dengan gadget-nya, kan?

Yang perlu diingat, ciptakan suasana yang menarik, ketika Anda mengajak si kecil bermain mainan tradisional. Dan, jika Anda membelikan mainan tradisional, pastikan mainan bebas dari material yang bersifat toksik (beracun), tidak ada ujung kayu yang tajam, atau bagian kecil yang muda lepas, dan kondisi lain yang dapat mencederai si kecil.

Di bawah ini adalah 3 permainan tradisional yang bisa mengasah berbagai keterampilan anak:

Congklak
Di Jawa, congklak dikenal dengan nama congklak atau dhakon. Di beberapa daerah Sumatra, congklak dikenal dengan nama congkak. Di Lampung, congkak disebut dentuman lamban. Sedangkan di Sulawesi, mokaotan atau maggaleceng.

Cara bermain: Menggunakan papan congklak dan biji yang terbuat dari kulit atau cangkang kerang. Si kecil bisa bermain bersama temannya, lalu bergantian mengambil biji dari salah satu lubang, dan mememasukkan biji ke lubang yang lain. Pemenang ditentukan dari biji yang habis terlebih dahulu.

Belajar apa? Melatih kemampuan berhitung anak.

Cublak-cublak Suweng
Permainan ini berasal dari daerah Jawa Tengah. Dulu dikenal sebagai permainan untuk menyembunyikan perhiasan, karena asal katanya, cublak berarti tempat, dan suweng berarti perhiasan berharga.

Cara bermain: Bisa dimainkan oleh 3-5 atau lebih anak dan membutuhkan satu buah biji-bijian, atau sesuatu yang bisa digenggam. Si kecil akan bermain memindahkan biji/kerikil ke telapak tangan satu ke telapak tangan yang lain, lalu akan ada yang menebak di mana posisi biji/kerikil, sambil bernyanyi Cublak-cublak Suweng, lagu karya Sunan Giri.

Belajar apa?  Berhitung, patuh terhadap aturan, melatih motorik kasar dan sportivitas.

Cenge-cenge
Permainan ini sangat dikenal oleh anak-anak daerah Sulawesi Utara. Kalau di tanah Jawa, mainan jenis ini dikenal sebagai engklek atau manda.

Cara bermain:  Melompat menggunakan satu kaki, tidak diperbolehkan menginjak garis petak-petak di atas tanah yang sudah digaris. Jika tidak sengaja terinjak, maka dianggap kalah.

Belajar apa? Berhitung, keseimbangan, dan melatih motorik kasar.

Sumber: www.parenting.co.id
Foto: www.parenting.co.id

Leave A Comment