Siapkan Sarapan dan Bekal Sekolah Yang Sehat Untuk Anak
Kebanyakan orang tua sering bingung menyiapkan sarapan atau bekal untuk anak sekolah.Jangan sampai anak diberi sarapan sekedar makanan semata, tapi tidak ada kandungan gizi di dalamnya, karena sarapan dan bekal sekolah sangat penting untuk tubuh anak.
Sarapan adalah waktu makan terpenting dalam satu hari. Setelah 8-10 jam tubuh kita tidak memperoleh asupan zat gizi dari luar tubuh, apalagi ketika tidur malam, makanan yang sebelumnya masuk sudah dipergunakan oleh tubuh untuk menjalankan metabolisme dan mendukung proses tumbuh kembang, khususnya bagi anak. Esok pagi, tubuh mendapat asupan gizi lewat sarapan, jelas sarapan sangat berguna untuk menambah energi agar Anda bisa beraktivitas sepanjang hari.
Emilia E. Achmadi, MS, RD, clinical dietitian/nutritionist mengatakan “Saat tidur malam, kita memang tidak melakukan aktivitas fisik. Namun, pada saat yang bersamaan, metabolisme tubuh masih terus berjalan dan tidak ada makanan yang masuk. Ketika bangun, kadar gula dalam tubuh minimum. Ini terjadi akibat tidak ada asupan makanan apa pun. Tubuh tidak memproduksi gula dalam tubuh karena memang tidak ada aktivitas.Kondisi seperti ini disebut metabolisme tubuh dan pembakaran energi sedang rendah.Cara ‘membangunkan’ sel untuk membakar energi lagi, ya, salah satunya dengan makan pagi alias sarapan.”
Beberapa ahli membuktikan pentingnya sarapan, salah satunya adalah:
- Sarapan sangat penting untuk otak. Untuk bekal anak Anda menangkap dan mempelajari sesuatu, mudah untuk konsentrasi, mengingat, dan memerhatikan.Bahkan menurut, Ronald E. Kleinman, M.D., dokter spesialis gastroenterologianak dan pakar nutrisi yang mengajar di Harvard University, Amerika, sarapan bagi anak ternyata memengaruhi prestasi belajar anak di sekolah.
- Menguatkan tubuh. Pasalnya, sarapan akan akan mengisi kembali perut anak Anda yang kosong sehingga energi anak kembali full, dan anak siap untuk beraktivitas. Mereka yang tidak sarapan biasanya akan lamban dalam merespon sesuatu karena tubuhnya merasa lemas, tidak ada energi. Oleh karena itu isi energi anak dengan sarapan yang sehat.
- Sarapan dengan porsi dan kombinasi yang seimbang juga mampu menjaga daya tahan tubuh, menjagaberat badan dan menekan risiko obesitas. Karena anak Anda tak lagi tergiur dengan camilan yang kurang sehat, dan mampu mengendalikan emosi sebab perut yang kenyang akan bersikap lebih tenang.
Berikan anak sarapan yang mempunyai nilai gizi dan nutrisi .”Makanan yang gula tinggi dan karbohidrat jenuh berpati itu bisa membuat anak mudah mengantuk di sekolah. Anak yang sarapannya roti dan selai dengan kandungan gulanya banyak, jam 9an dia sudah KO alias ngantuk, karena semua makanannya dicerna jadi gula, beda dengan anak yang sarapannya pecel,” kata ahli nutrisi Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum.
Kalau sudah mengantuk, konsentrasi anak untuk belajar pasti berkurang.Anak sulit menerima mata pelajaran yang disampaikan guru.
Lalu, sarapan seperti apa yang baik untuk anak? Menurut dr Yen, jika anak terbiasa untuk sarapan nasi, berikan sesuai kebiasaan tersebut.Hanya saja, saran dr Yen, porsi yang diberikan jangan terlalu banyak, cukup 2-3 sendok saja.
”Tapi nasinya jangan nasi goreng, tapi nasi kukus pecah kulit.Lengkapi dengan sayur-sayuran yang tidak dimasak seperti timun, tomat, selada, kemangi atau daun pok pohan,” jelas dr Yen.
Untuk kebutuhan protein, bisa dengan telur.”Catatannya, telur jangan digoreng, tapi dibuat pindang. Anak suka nggak senang sarapan karena perut masih begah, tapi coba bikin sup telur puyuh, sup ayam pakai jagung dan aneka jamur. Hindari biskuit kemasan atau mie instant untuk sarapan anak,” tegas dr Yen.
Sedangkan untuk bekal sekolah, dr Yen menyarankan agar anak membawa satu buah-buahan yang sedang musim.“Kenapa satu buah, karena dalam kandungan satu buah tersebut prinsipnya satu porsi,” tegasnya.
Makanan yang dibawa pun hasil olahan sendiri.Misalnya somay buatan sendiri yang di dalamnya terdapat ayam, ikan atau udang.Padukan dengan kentang, tahu atau labu yang diisi ayam cincang atau ikan.Repot membuatnya? Dr Yen menyarankan agar membuat rencana minggu untuk satu minggu kemudian menyiapkan bahan-bahan tersebut untuk satu minggu.
”Enak atau tidaknya makanan tergantung kebiasaan.Semua pendidikan itu dibimbing dari kecil dan orang tua memiliki peran penting untuk ini,” tegas dr Yen.