Mengapa Anak Harus Dibebaskan Bereksplorasi
Dibandingkan zaman kita kecil dulu, anak-anak zaman sekarang bisa dibilang jauh lebih ‘sibuk’. Sejak usia batita saja, banyak di antara mereka sudah dimasukkan ke prasekolah atau playgroup.
Belum lagi tuntutan-tuntutan berbau akademis, seperti harus bisa baca, berhitung, menulis, sebelum masuk sekolah formal. Begitu sudah sekolah pun, mereka masih berjuang dengan aneka les setiap hari, dan kompetisi. Sementara gadget dan media sosial tak lepas dari keseharian mereka, mengisi waktu-waktu senggang.
Kondisi tersebut tentu saja membuat sejumlah ahli tumbuh kembang anak, termasuk Richard Rende, Ph.D., yang juga merupakan Director of Curriculum and Instruction di Phoenix Country Day School, AS, merasa khawatir.
Menurut Richard, semua itu bisa merampas kesempatan anak-anak mengembangkan berbagai kemampuan dan nilai yang seharusnya ditanamkan sejak usia dini, dan nantinya akan menjadi bagian dari diri mereka seumur hidup.
“Yang menjadi masalah, sebenarnya, saat kita mendorong sekuat tenaga agar anak-anak kita menjadi ‘lebih maju’ dan ‘berprestasi’, kita justru mengurangi pembelajaran penting yang akan membantu anak-anak menjadi orang-orang yang mampu menjalani masa depan, yang tentu saja tidak pasti, dan dalam proses itu, dapat mendefinisikan, mengejar, dan meraih kesuksesan sesuai visi mereka sendiri,” kata Richard.
“Kita tidak harus menghilangkan semua unsur modern yang mewarnai kehidupan mereka di zaman ini, kok. Tetapi, kita bisa memastikan mereka merasakan berbagai pengalaman yang memungkinkan mereka belajar melakukan hal-hal untuk diri mereka sendiri.”
Saat melakukan riset untuk penulisan bukunya, Raising Can-Do Kids: Giving Children the Tools to Thrive in a Fast Changing World, Richard dan rekan penulisannya, Jen Prosek, menemukan 7 alasan orang tua sebaiknya mendidik anak-anak mereka agar menjadi orangorang yang mampu melakukan apa pun untuk diri mereka sendiri, dan yang bisa dilakukan untuk mewujudkan itu.
Anda tak perlu sampai menjauhkan anak dari gadget atau menyetop les pianonya, kok, Ma. Pastikan saja Anda meluangkan waktu Anda untuk membantu anak mengembangkan kemampuan-kemampuan ini, demi masa depan mereka. Dan, hal itu bisa Anda mulai dari rumah!
Anak seharusnya mengeksplorasi dunia. Sejak bayi, mereka perlu sering berinteraksi tatap muka, berkomunikasi dan bermain dengan orang-orang dewasa.
Anak-anak sebaiknya didorong untuk mengalami banyak hal yang terjadi di dunia sekitar mereka, membebaskan mereka bereksplorasi. Terlalu banyak waktu terstruktur – dan waktu yang dihabiskan dengan gadget – akan menghilangkan pembelajaran fundamental yang terjadi saat permainan tak terstruktur.
Tak hanya itu, terlalu mementingkan kegiatan ‘akademis’ di usia dini anak, sehingga mengorbankan waktu bermain mereka (entah itu jam istirahat, terlibat dalam pementasan drama sekolah, dll.), juga akan memengaruhi perkembangan otak mereka.
Sumber: www.parenting.co.id