09 Jan

Mendongeng Merangsang Kreatifitas Anak

Kebiasaan mendongeng yang dilakukan orang tua terhadap anak-anaknya, saat ini mungkin sudah jarang dilakukan. Orang tua kini lebih memanfaatkan media televise, misalnya film-film kartun, sebagai sarana pengganti kegiatan mendongeng. Hal lain yang agak lebih baik, yakni orang tua membelikan buku-buku dongeng sebagai pengganti mendongeng.

Padahal, dengan mendongeng, yang melibatkan ekspresi pendongeng, intonasi suara yang dramatis, serta gesture tubuh pendongeng yang teatrikal, kegiatan mendongeng mempunyai banyak kelebihan disbanding anak dibiarkan menononton film-film kartun atau membaca buku cerita, meskipun materinya sama.

Menurut Raja Dongeng Indonesia, Kusumo Priyono, mendongeng menstimuli imajinasi dan kreativitas anak. Karena dongeng yang diceritakan kepada anak akan membentuk wujud, suara,warna dan detail di dalam pikiran anak tersebut sehingga imajinasi mereka akan berkembang. Anak juga akan terangsang untuk mem¬baca karena dongeng.

“Mendongeng itu penting. Bila orangtua sering mendongeng, anak-anak akan menjadi akrab dengan suara orang tua mereka sendiri sehingga terjalinlah ikatan emosi antara orangtua dan anak. Dengan begitu anak-anak makin dekat dengan orangtua,” tutur pria yang akrab disapa Kak Kusumo itu.

Menurut pria yang gemar berpenampilan serba putih ini, membangun imajinasi dengan mendongeng akan lebih baik di banding dengan melihat film, atau televise, Dengan menonton film atau televisi, wujud, suara, gerakan, detail, dan warna se¬mua sudah siap saji. Oleh karena itu matilah kreativitas anak-anak.

Manfaat lain dari mendongeng, pertama, dengan mendongeng akan merangsang kekuatan berpikir anak. Semua cerita memiliki alur yang baik, sebuah cerita dongeng akan membawa pesan moral, berisi tentang harapan, cinta dan cita-cita, tanpa menggurui. Sebuah cerita harus bisa merangsang rasa ingin tahu anak, apa yang terjadi kemudian? Ke mana dia pergi? Apa yang dilakukannya? Anak akan terbawa dengan kegairahan cerita. Anak anda akan tumbuh dan berkembang bersama dongeng yang didengarnya. Dongeng merangsang dan menggugah kekuatan berfikirnya.

Kedua, dongeng akan membangkitkan imajinasi anak. Kata-kata kuat yang penuh makna dan kaya arti akan memicu berkembangnya imajinasi anak. Selanjutnya dengan mendongeng akan mengasah kepekaan anak terhadap bunyi-bunyian. Dengan dongeng juga akan mendidik anak memupuk pengertian terhadap orang lain.

Hal itui merupakan tahap dari proses pertumbuhan. Apabila pikirannya mampu membeda-bedakan, anak akan menerima kenyataan, bahwa monyet yang nakal berbeda dengan singa yang garang.
Bahasa bunga merpati yang cinta damai, sangat berbeda dengan burung nasar pemakan bangkai. Ini akan menjadi pelajaran yang sangat berharga. Saat si anak tumbuh besar, dia akan belajar menghormati perbedaan.

(Dari  Ceramah mendongeng di halaman Perpustakaan Kabupaten Tangerang beberapa waktu lalu yang dikutip dari portal kabar-banten.com)

 

Sumber: http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id
Image: http://townofcoma.com

Leave A Comment