19 Mar

Membangun Kebiasaan Membaca

Membaca itu asyik! Wawasan bertambah, imajinasi berkembang, kreativitas meningkat, dan lebih fokus! Agar anak suka membaca, bangun kebiasaan membaca sejak dini.  Anak harus diperkenalkan pada kebiasaan membaca yang baik. Caranya:

  1. Bacakan buku untuk anak. Anak-anak senang mendengarkan cerita, apalagi dibacakan dengan suara keras, karena setiap kata yang diucapkan terdengar jelas. Dengan intonasi dan peragaan, semakin mudah bagi anak untuk memahami dan menghayati cerita. Tanamkan kebiasaan baca buku melalui kegiatan mendongeng atau membacakan buku cerita sebelum tidur.
  2. Sediakan ruang baca. Buat sudut baca atau perpusataan mini di rumah. Atur buku anak-anak di rak bagian bawah agar buku mudah diambil dan dikembalikan lagi oleh anak sendiri.  Alasi lantai dengan karpet dari bahan karet agar tidak memerangkap debu, tapi anak tetap dapat membaca buku di lantai dengan nyaman. Atau, taruh sofa mini ukuran anak dan pasang lampu baca yang cukup terang.
  3. Bebas meletakkan buku. Buku dapat dibaca di mana saja dalam setiap kesempatan. Letakkan  buku  di meja di setiap ruang tamu untuk merangsang anak memanfaatkan waktu senggang serta mengusir kebosanan dengan membaca buku.  Bebaskan anak meletakkan bukunya di tempat-tempat yang mudah dijangkau, misalnya di atas meja kecil di samping tempat tidur, di ruang tamu, di dapur, atau di rak dinding toilet.
  4. Jadi anggota perpustakaan. Anda tak harus selalu membeli buku, ajak anak untuk pinjam buku di taman bacaan atau perpustakaan. Libatkan anak saat mendaftar menjadi anggota taman bacaan atau perpustakaan. Anak pasti akan senang punya kartu perpustakaan. Ini memberi kesempatan kepadanya untuk  meminjam buku atas namanya sendiri, dan mendapat kesempatan untuk memutuskan pilihan terhadap buku-buku yang ingin dipinjam dan dibaca.
  5. Ajak rutin ke perpustakaan. Tetapkan jadwal rutin pergi ke perpustakaan, misalnya dua kali dalam sebulan. Biarkan anak  mempelajari suasana di perpustakaan sambil duduk membaca buku di meja dan kursi yang tersedia. Ini juga akan membuka peluang kepada anak untuk bersosialisasi dengan anak-anak lain di situ yang membaca buku-buku.
  6. Jangan paksa anak membaca. Bebaskan anak membaca kapan pun dia mau, jangan dipaksa, beri contoh saja. Saat  anak tergerak untuk duduk di samping Anda, barulah ajak dia untuk berbagi cerita isi buku yang sedang Anda baca.  Sebutkan hal-hal menarik di dalam buku tersebut yang mengundang rasa ingin tahu anak untuk mengetahui lebih lanjut. Atau, biarkan dia menentukan halaman mana yang ingin dibacanya.
  7. Lakukan kegiatan sesuai tema. Kaitkan buku bacaan dengan realita dan kegiatan sehari-hari. Misalnya, anak balita laki-laki Anda sangat menyukai buku tentang mobil. Ajak dia membantu mencuci mobil, ke bengkel, atau mengisi bensin.  Jelaskan pada anak mengapa mobil harus dicuci, diganti oli dan diisi bensin.
  8. Manfaatkan album foto dan film. Minat si anak terhadap tema yang dibacanya di dalam buku dapat Anda dukung dengan  foto yang Anda koleksi di dalam album foto biasa, iPad atau notebook, serta aneka film dengan tema yang berkaitan.
  9. Ajak anak membuat buku cerita. Anak-anak senang bercerita, kadang-kadang kenyataan dibumbui khayalan. Tuliskan di kertas, cerita yang dibuat anak. Kemudian pindahkan di atas kertas yang lebih bagus. Kumpulkan cerita-cerita itu menjadi satu buku. Lubangi kertas, kemudian ikat dengan tali atau benang warna-warni.  Hiasi dengan gambar. Misalnya Anda yang membuat gambar, anak yang mewarnai gambar itu. Kegiatan ini selain membangun minat baca yang baik juga menggali bakat mengarang dan menulis anak.
  10. Beri contoh yang baik. Kebiasaan membaca yang Anda lakukan adalah contoh nyata yang dapat dilihat anak. Anak akan melihat dan meniru. Tunjukkan kepada anak kebiasaan membaca apa saja. Berikan pula contoh membaca dengan posisi tubuh yang benar, tidak sambil tiduran misalnya. Perhatikan juga penerangan saat membaca serta jarak baca yang sehat untuk mata, yakni sekitar 30 cm dari mata. (me)

Sumber: www.ayahbunda.co.id

Leave A Comment