Hadapi Remaja, Orang Tua Harus Lebih Banyak Mendengar
Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju alam kedewasaan. Saat itu terjadi perubahan fisik dan psikologis pada diri remaja yang membuatnya labil dan rentan mendapat pengaruh buruh dari lingkungan sekitarnya.
Bagaimana sebaiknya sikap orang tua menghadapi remaja?
Dikutip dari Antaranews.com ,menurut psikolog dari Klinik Remaja RSAB Harapan Kita, Jakarta, Ade Dian Komala, orangtua seharusnya mendampingi gejolak masalah remaja yang rentan mendapat pengaruh buruk dari lingkungan dengan melakukan komunikasi yang tepat dan efektif secara dua arah.
Namun, lanjut Ade, kesalahan orangtua selama ini dalam menghadapi kenakalan remaja dan masalah pubertasnya adalah lebih banyak berbicara daripada mendengar dan berkomunikasi kepada anak.
“Orangtua harus menghindari untuk hanya menyalahkan dan menghakimi. Selama ini kesalahan orangtua adalah lebih banyak berbicara daripada mendengar serta merasa lebih tahu,” kata Ade.
Menurut Ade, komunikasi yang efektif dapat menciptakan hubungan anak dan orangtua harmonis serta dapat mengajarkan anak berpikir sendiri dalam memecahkan masalah.
“Orangtua harus terbuka terhadap setiap informasi dan memberi penjelasan yang benar dan tepat sehingga anak tidak mencari informasi di luar,” kata Ade.
Orangtua juga harus membuka diri terhadap perkembangan atau tren yang sedang disukai anak, misalnya media sosial. “Orangtua harus lebih pintar dari anaknya,” ujarnya.
Untuk itu, kata Ade, orangtua juga perlu memperbanyak pengetahuan dengan membaca informasi tentang perkembangan remaja sehingga bila anak bertanya seputar masalah pubertas, bisa diberi penjelasan masuk akal.
“Jangan justru melarang-larang dan hanya melihat sisi negatif suatu hal. Beri penjelasan dan ajak anak berdiskusi sehingga ia bisa memikirkan akibat dari pilihan-pilihannya,” paparnya. (Yanuar Jatnika)