12 Jul

Aktivitas Siap Sekolah

Umur boleh sama, tapi anak yang terlatih bakal lebih siap bersekolah.Agar lebih siap sekolah, adakan playdate, latih ke toilet, dan beri kesempatan pilih baju sendiri. Apa lagi?
Berikut 10 aktivitas yang melancarkan langkah balita masuk sekolah.

1. Playdate

Undang 2 anak sebaya untuk bermain bersama balita.
Ajak anak perempuan dan laki-laki agar balita mengenal jenis kelamin lain.
Dorong anak untuk saling berinteraksi tanpa Anda ikut mengatur apa yang mereka mainkan.
Tetap awasi mereka, karena mungkin mereka bertengkar.
Adakan acara ini secara rutin.
Beritahu balita sebelum bahwa teman-temannya akan datang dan bermain dengan mainan miliknya. Ini membantu balita untuk mau berbagi dan bersikap baik pada teman-temannya.

Anak belajar: Bersosialisasi, berbagi dan membangun sikap yang baik pada orang lain.
Manfaat:

Dari playdate Anda bisa mengetahui perilaku anak saat bermain bersama teman-temannya. Apakah ia bersikap baik, atau dia tidak mau berbagi, memukul dan menggigit temannya. Anda bisa segera mengoreksi.
Membantu menyiapkan anak untuk berinteraksi secara positif dengan anak-anak lain.
Membantu balita beradaptasi dengan kelompok dalam situasi yang tak jauh berbeda dengan yang akan dialami di sekolah.

2.  Membuat jadwal

Buat jadwal kegiatan sehari-hari si kecil dan pasang di tempat yang selalu dilihat balita seperti di pintu lemari es.
Sisipkan kegiatan main sekolah-sekolahan dalam jadwal balita. Sesuaikan waktu bermain dengan jam dia bersekolah nanti.
Jangan lupa membuat jadwal tidur. Balita perlu cukup tidur agar bisa bangun dengan segar serta siap melakukan berbagai kegiatan di sekolahnya.

Anak belajar: Rutinitas dan displin.
Manfaat:

Balita belum paham konsep waktu sehingga dia mengukurnya dengan urutan peristiwa yang dialami.
Memberi rasa aman karena dia bisa memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya.
Membiasakan balita mengikuti jadwal kegiatan yang sudah dipersiapkan oleh guru.

3.  Ke toilet sendiri

Biasakan balita buang air di kamar mandi.
Ajarkan balita mengatakan keinginannya buang air. Awalnya tanyakan apakah dia ingin buang air atau tidak, terutama bila dia sudah beberapa waktu tidak buang air.
Jangan memarahi balita bila ia terlambat memberitahu Anda.

Anak belajar: Kemandirian, kepercayaan diri, kebersihan diri, dan kesehatan.
Manfaat:

“Lulus” toilet training biasanya jadi salah satu syarat yang diajukan pihak prasekolah.
Mampu mengendalikan dorongan dari dalam tubuh sehingga dia tidak ngompol.

4.  Antre ke kamar mandi

Ajak balita menunggu giliran ke kamar mandi. Sambil menunggu, katakan padanya dia harus sabar menunggu dan bergantian dengan orang lain.
Beritahu balita tidak boleh memukul-mukul pintu atau berteriak-teriak bila dia kesal karena yang berada di dalam kamar mandi tak kunjung keluar.
Puji balita yang sudah bisa bersabar mengantre.

Anak belajar: Disiplin, ikut aturan, sabar, belajar bergantian dan berbagi.
Manfaat:
Mengajarkan keterampilan sosial yang sulit dilakukan anak-anak, yaitu bergantian dan berbagi dengan orang lain. Di sekolah, balita akan menghadapi kenyataan, semua fasilitas yang tersedia harus digunakan bersama-sama.

5.  Pergi agak lama

Ajak balita pergi mengunjungi tempat wisata baru atau taman bermain yang belum pernah dia kunjungi. Ajak anak mengamati orang-orang yang berada di tempat itu.
Bila ada prasekolah yang menawarkan program uji coba, sertakan balita agar Anda tahu apakah balita merasa senang berada di sana.

Anak belajar: Beradapatasi dengan lingkungan baru.
Manfaat:

Memberi pemahaman balita, kapan saja ia bisa bertemu situasi baru.
Membiasakan anak bertemu orang yang belum dikenal tanpa merasa takut.

6.  Membereskan mainan

Sediakan wadah, kotak atau lemari khusus untuk menyimpan mainan.
Ajak balita untuk mengembalikan mainannya ke wadah.
Beri pujian saat dia bisa mengembalikan mainan ke tempatnya.
Beri contoh! Kembalikan barang yang sudah selesai Anda gunakan ke tempatnya.
Anak belajar: Mandiri, tertib dan bertanggung jawab sehingga memberi nilai lebih di sekolah.

7.  Memberi Nama Benda

Temple stiker namanya pada barang-barang miliknya, seperti kaos atau topi.
Beritahu balita benda dengan lebel bentuk huruf seperti ini adalah miliknya.

Anak belajar: Meski belum bisa membaca, paling tidak ia belajar identitas diri dan mengenal rangkaian huruf yang membentuk namanya.

8. Bacakan Buku Cerita

Pilih waktu santai Anda dan balita.
Buat jadwal membacakan buku cerita untuknya, hingga ini jadi kebiasaan favoritnya.

Anak belajar: Balita belajar memusatkan perhatian dan menyimak.

9. Mencoret-coret

Sediakan krayon dan kertas, ajak balita mencoret di atas kertas.
Biasakan balita mencoret-coret kertas sambil duduk di kursi.

Anak belajar: Melatih keterampilan motorik halus, mengasah kreatifitas dan imajinasinya.

10. Memilih Baju

Izinkan memilih sendiri baju mana yang akan dikenakan untuk di rumah. Beri rambu, misalnya: baju yang bisa dipakai di rumah ada di laci warna kuning.
Sediakan 2-3 pilihan pakaian dan biarkan balita memutuskan pakaian yang ingin dipakainya saat pergi ke luar rumah.
Jangan mencela baju pilihannya.

Anak belajar: Sadar diri dan mandiri dalam mengambil keputusan.

11. Mengatur barang-barang

Siapkan satu tas dan barang-barang yang akan dibawa ke sekolah, seperti tempat makan, sapu tangan, baju ganti dan lain-lain.
Minta anak memasukkan barang-barang dalam tasnya, kemudian minta ia mengeluarkannya lagi sambil dicek apakah ada barang yang tertinggal.

Anak belajar: Balita belajar rutinitas, mandiri, tanggung jawab, teliti, dan melatih daya ingat barang apa saja yang dibawa pergi dan kembali.

12. Membuang Sampah

Sediakan tempat sampah yang mudah dijangkaunya. Misalnya di dapur, ruang keluarga dan di tempat anak biasa bermain.
Beri contoh yang baik dengan selalu membuang sampah pada tempatnya.

Anak belajar: Balita belajar kebersihan dan melatihnya mengikuti intruksi berbagai aktivitas di sekolah.

13.  Memakai Sepatu

Pilih sepatu yang mudah dikenakan dan dilepas.
Biasakan selalu mengenakan sepatu setiap pergi ddari rumah, minta anak mengenakan sendiri sepatunya, melepaskannya dan meletakannya di rak sepatu setelah dipakai.

Anak belajar: belajar mandiri dan percaya diri.

14.  Bernyanyi

Ajarkan balita berbagai jenis lagu anak-anak.
Latih balita untuk menyanyikan lagu hingga selesai.

Anak belajar: fokus melakukan satu kegiatan dan menambah perbendaharaan kata serta meningkatkan kemampuan bahasanya.

15.  Makan Sendiri

Ajarakan balita menggunakan sendok makan dengan benar dan mengunyah makanan secara perlahan.
“Hebat! Makanannya sudah habis!” Gunakan kata panduan yang posistif seperti ini untuk membuatnya percaya diri.

Anak belajar: Menolong diri sendiri saat anak berada di sekolah.

Sumber : www.ayahbunda.co.id

Leave A Comment